Komunikasi dapat terjadi secara tatapmuka (konvensional)
maupun bermedia (digital). Berikut adalah satu contoh masing-masing dari 9
perilaku komunikasi dalam konteks pembelajaran:
1A. Perilaku
simtomatik yang tidak dipersepsi – Di dalam kelas ada mahasiswa yang tertidur,
namun dosen dan teman di sekitarnya tidak menyadarinya.
1B.
Simtom yang dipersepsi insidental – Di dalam kelas ada mahasiswa yang tertidur,
namun teman di sekitarnya menyadarinya dan ia tahu meskipun mahasiswa tersebut
tidak memperhatikan dosen ketika sedang menjelaskan.
1C.
Simtom yang diperhatikan – Di dalam kelas ada mahasiswa yang tertidur, dan
dosen menegurnya.
2A.
Pesan nonverbal yang tidak diterima – Dalam kegiatan diskusi di kelas, ada
mahasiswa yang mengangkat tangan ingin memberi tanggapan, namun tidak ada yang
melihatnya.
2B.
Pesan nonverbal yang insidental – Dalam kegiatan presentasi di kelas, ada
mahasiswa yang mengangkat tangan ingin bertanya, sang moderator melihat
mahasiswa tersebut ketika mengangkat tangan, namun dia berkata, “Maaf, karena
keterbatasan waktu. Tidak semua pertanyaan dapat ditampung.”
2C.
Pesan nonverbal yang diperhatikan – Ketika ada mahasiswa yang ingin bertanya
kepada si penyampai materi dalam kegiatan presentasi, sang moderator
mempersilahkannya.
3A. Pesan
verbal yang tidak diterima – Saat sudah mengumpulkan tugas dalam bentuk print out yang dikumpulkan ke penanggung
jawab kelas, namun tugas tersebut tidak sampai ke dosen yang bersangkutan
dengan tugas tersebut.
3B.
Pesan verbal insidental – Terdapat mahasiswa yang belum juga menyerahkan
tugasnya dan dosen pun menengur mahasiswa tersebut, namun mahasiswa tersebut
tidak terlalu memperhatikan dosen yang sedang menegurnya.
3C.
Pesan verbal yang diperhatikan – Terdapat satu kelompok yang sedang
menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok lain dan kelompok tersebut
memperhatikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar