Kamis, 09 April 2015

PENELITIAN META ANALISIS

Dalam artikel kali ini, saya akan membahas tentang Meta Analisis. Meta Analisis pertama kali diperkenalkan sebagai metode penelitian oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan atau pengobatan. Seiring dengan berjalannya waktu, metode penelitian Meta Analisis tidak hanya digunakan untuk kajian di bidang kesehatan atau pengobatan saja tetapi juga digunakan untuk mengkaji berbagai masalah atau topik untuk berbagai keperluan. Di dalam dunia pendidikan metode penelitian Meta Analisis mulai dilakukan sekitar tahun 1970-an, yang dilakukan oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt, dan John E. Hunter. Sebelum membahas lebih jauh mengenai Meta Analisis, sebaiknya kita bahas mengenai pengertian Meta Analisis terlebih dahulu.
A.   PENGERTIAN META ANALISIS
Berikut pengertian Meta Analisis menurut para ahli:
  1. Glass (1981) mengemukakan bahwa Meta Analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya. 
  2. Borg (1983) mengungkapkan bahwa Meta Analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
  3. Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat Meta Analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
  4. Sutjipto (1995) bahwa meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif.
  5. Sugiyanto (2004) Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak atau menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas terdapat kesamaan, yaitu melakukan analisis data dari berbagai hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Meta Analisis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan menganalisis data yang sumbernya berasal dari data hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis yang nanti hasil analisisnya digunakan untuk melengkapi maupun mengkritisi hasil data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
B.    TUJUAN META ANALISIS
Menurut Sack dkk, ada empat tujuan utama dari percobaan Meta Analisis, yaitu:
1.    Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
  1.  Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
  2. Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek.
  3.  Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Sedangkan dalam penelitian klinis, Meta Analisis memiliki tujuan diantaranya:
1.    Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
  1.  Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
  2. Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Secara garis besar tujuan dari penelitian Meta Analisis adalah menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang sejenis untuk melengkapi hasil penelitian maupun untuk menyetujui atau menolak hasil penelitian seiring dengan perkembangan zaman.
C.   JENIS-JENIS PENELITIAN META ANALISIS
Terdapat beberapa jenis penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan dalam melakukannya bagi beberapa calon peneliti nantinya, diantaranya:
1.    Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
2.    Penelitian Korelasional
Jenis penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.    Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
4.    Penelitian Survei
Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
5.    Penelitian Etnografi
Penekanan dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6.    Penelitian Sejarah
Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7.    Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.

D.   METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN META ANALISIS
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan penelitian Meta Analisis menurut David B. Wilson dan George A. Kelley sebagai berikut:
1.    Tetapkan masalah atau topik yang hendak diteliti.
2.    Tentukan periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan sumber data, misalnya 10 tahun terakhir. 
3.    Cari laporan penelitian yang sejenis dengan masalah atau topic yang akan dianalisis selama 10 tahun terakhir.
4.    Baca judul dan abstrak laporan penelitian untuk melihat kesesuaian isinya dengan masalah yang akan diteliti. 
5.    Fokuskan penelitian pada masalah, metodologi penelitian (jenis, tempat dan waktu penelitian, metode, pupulasi, sampel, teknik penarikan sampel, teknik analisis data), data, analisis data, dan hasil (kesimpulan dan saran).  
6.    Kategorikan masing-masing penelitian berdasarkan paradigmanya, misalnya penelitian kuantitatif (positivistik) atau penelitian kualitatif (post positivistik). Penelitian kuantitatif biasanya dalam bentuk eksperimen untuk mengukur pengaruh atau hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneitian kualitatif biasanya dalam bentuk deskriptif eksploratif dengan analisis yang kritis. 
7.    Bandingkan hasil semua penelitian sesuai dengan kategorinya.
8.    Analisis kesimpulan yang ditemukan dengan mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan mengkaji metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya. 
9.    Tarik kesimpulan penelitian Meta Analisis.

Sedangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan menurut Jammie (2004; Sutrisno, Hery, Kartono 2007)
1.    Menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
2.    Memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan
3.    Mengumpulkan hasil penelitian atau literature
4.    Mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
5.    Menghiting efek size per sumber atau penelitian
6.    Menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan

E.    KESIMPULAN
Meta Analisis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan menganalisis data yang sumbernya berasal dari data hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis yang nanti hasil analisisnya digunakan untuk melengkapi maupun mengkritisi hasil data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Secara garis besar tujuan dari penelitian Meta Analisis adalah menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang sejenis untuk melengkapi hasil penelitian maupun untuk menyetujui atau menolak hasil penelitian seiring dengan perkembangan zaman.
Terdapat tujuh jenis penelitian Meta Analisis, yaitu 1) Penelitian Eksperimental, 2) Penelitian Korelasional, 3) Peneltian Penyebab-Perbandingan, 4) Penelitian Survei, 5) Penelitian Etnografi, 6) Penelitian Sejarah, dan 7) Penelitian Tindakan.

Sumber: